Honestly,
aku adalah tipe orang yang menggilai all
about foreign include travelling. But lately, aku sadar bahwa Indonesia
jauh lebih indah dibanding semua tempat wisata luar negeri yang aku tahu.
Finally,
aku berkesempatan untuk mengunjungi salah satu list top five destinasi
travel-ku, yaitu Raja Ampat, Papua. I'm
so grateful to do this journey. Aku sampai di Bandara Domine Eduard Osok,
Sorong, Papua, sekitar pukul 11 pagi. Setelahnya aku melanjutkan perjalanan
dengan menggunakan taksi untuk mencapai pelabuhan rakyat, dimana satu-satunya
cara menuju ibukota Raja Ampat (Wasai) hanya dapat ditempuh dengan mengandalkan
perjalanan laut. Sepanjang perjalanan darat dengan taksi, aku sudah bisa
merasakan keeleganan bahkan keglamoran alam kota ini. Semuanya terasa seperti
menelusuri kota Paris dengan sudut pandang yang hijau. Aku yakin aku telah
jatuh cinta sejak pertama kali aku menginjakan kaki di kota Maha Indah ini,
sungguh Indonesia memiliki keharuman fantasi yang telah lama aku idam-idamkan.
Sekitar
pukul setengah 12 siang waktu Indonesia bagian Timur, aku sampai di pelabuhan
rakyat. Disana aku dan puluhan wisatawan lainnya dibuat dilema dengan pilihan
kapal yang ada. Tapi sepertinya aku cepat tanggap dengan segera memilih menaiki speedboat, yang memang sepertinya sudah
hampir penuh mengingat kendaraan inilah cara tercepat untuk sampai di tempat
impianku, tempat dengan keharuman Paris hijau. Sambil menunggu keberangkatan di
jam 12 nanti, aku berkeliling menikmati aroma laut yang mulai terasa melimpahi
tubuh mungilku. Sebari berkeliling kusempatkan diri untuk membeli beberapa
bekal makan dan minuman seperti yang sudah disarankan oleh instruktur tadi.
Tepat
pukul 12 WIT, aku berangkat dengan speedboat ini.
Sang instruktur membuka pembicaraan dengan mulai menceritakan dan juga
menjelaskan setiap detil yang ada di laut Raja Ampat. Aku sudah tak dapat
mengendalikan telingaku untuk mendengarkan sang instruktur karena satu alasan,
aku telah terbuai oleh laut Raja Ampat. Setelah beberapa menit instruktur
berbicara, kami para wisatawan diberi waktu pribadi untuk beristirahat, berfoto
atau sekedar mengilhami keindahan alam yang terhampar di depan mata kami. Aku
rasa, aku sudah tak sadarkan diri karena terlalu mabuk dengan pemandangan Paris
versi laut di hadapanku.
Dan...this
is the moment. Inilah climax yang
kutunggu-tunggu setelah hampir 4 jam perjalanan menikmati aroma glamorous laut. Rasanya seperti mimpi, ya fantasy, tepat sekali. Ini benar-benar
seperti memasuki dunia dongeng, I'm
stuck in this moment. Aku mati rasa, mataku masih terus terbelalak, bahkan
hidungku sudah tidak dapat lagi berfungsi dengan baik, yang dapat kuterima
hanyalah harum semerbak keindahan fantasi Raja Ampat yang benar -benar terasa
seperti mengagumi sosok gagah menara Eiffel di Paris. Aku terharu, dan tak
terasa air mataku sudah mengalir deras yang mungkin takkan kusadari hingga
wisatawan asing yang datang bersamaku tadi mennyenggolku dengan sengaja seraya
memberitahuku untuk menghapus air mataku. Dia bilang 'This is a gift from
God, you should be happy, why are you crying?' yang kubalas dengan senyuman
sambil segera menghapus air mataku. Sejujurnya aku malu, akulah pribuminya,
mengapa pula aku yang menangis terharu menyaksikan keindahan negaraku sendiri?
Tapi apalah daya, aku benar-benar bangga, hingga tak dapat menahan desakan air
mataku.
Next
journey, setelah
mendengar kata Raja Ampat yang terlintas dipikiranku hanyalah diving ataupun snorkeling. Meskipun itulah intinya, tetapi
ternyata Raja Ampat menawarkan hal lain untuk dinikmati seperti, menjelajahi
pulau Raja Ampat dengan perahu, melakukan permainan kayak, menikmati indahnya
karst di Pulau Wayag, mengunjungi burung cendrawasih merah khas Papua Barat,
memberi makan kuskus, menjelajahi gua kelelawar, trekking untuk menemukan air terjun,
menikmati berbagai pertunjukan tradisional di Waigeo, mengagumi pesona Gua
Tomolo, menikmati pulau Ayau, menyaksikan fenomena 'Hantu Laut', dan barulah
menelusuri bawah laut Raja Ampat dengan berbagai macam destinasi bawah laut ala
Raja Ampat baik dengan snorkeling maupun diving.
Aku
benar-benar tak ingin melewatkan satu detikpun keindahan Raja Ampat, rasanya
tidurpun tak mau. Ini merupakan perjalanan paling berkesan yang pernah aku
lalui seumur hidupku. Bagiku, selama ini aku telah salah menilai Indonesia.
Kupikir Indonesia tak seindah Greece, tak secantik Iceland, dan tak seharum
keglamoran kota Paris. Tapi nyatanya Indonesia lebih dari itu, Raja Ampat telah
menyadarkanku bahwa Indonesialah yang memiliki segala kekuatan alam itu. Bahkan
Raja Ampat dapat menyadarkanku bahwa fantasi keglamoran Paris tidaklah seharum
yang kubayangkan sebelumnya. Raja Ampat adalah keharuman fantasi glamorous nomor satu yang
kini kuketahui dan akan terus kukenang lewat harumnya Vitalis Body Scent Glamorous
Fantasy Paris, yang selalu kubawa kemanapun aku melangkah di atas hamparan Raja
Ampat.